Tag Archives: Bola
Dipermalukan Man City, Ini 5 Pemain Liverpool dengan Performa Terburuk
Dipermalukan Man City, Ini 5 Pemain Liverpool dengan Performa Terburuk – Manchester City memulai laga dengan memberikan Guard of Honour kepada Liverpool. Setelah itu, The Citizen mempermalukan sang juara Premier League 2019/2020 dengan gelontoran empat gol tanpa balas.
Man City berjumpa Liverpool pada duel pekan ke-32 Premier League 2019/2020, Jumat (3/7/2020) dini hari WIB. Pada laga di Etihad Stadium tersebut, Man City tampil sangat perkasa di hadapan sang juara.
Pasta Man City dimulai dari gol Kevin De Bruyne pada menit ke-25. Setelah itu, ada gol dari Raheem Sterling, Phil Foden, dan bunuh diri Alex Oxlade-Chamberlain. Hasil yang luar biasa bagi Man City.
Sejatinya, pasukan Pep Guardiola mampu mencetak satu gol lagi dari Riyad Mahrez pada menit 90+5. Akan tetapi, gol tersebut dianulir karena Phil Foden lebih dulu melakukan handball pada proses terjadinya gol, jangan lewatkan nonton bola streaming.
Para pemain Liverpool tampil sangat buruk di laga melawan Manchester City. Lantas, siapa pemain dengan aksi paling butut? Simak di bawah ini ya Bolaneters.
1 dari 5
Alisson
Alisson menjalani laga yang mudah sebelum berjumpa Manchester City. Dia praktis tidak mendapatkan banyak ujian ketika Liverpool bermain imbang 0-0 melawan Everton dan menang 4-0 atas Crystal Palace.
Empat gol bersarang di gawang Alisson saat berjumpa Man City. Ini adalah momen langka. Sebab, kiper asal Brasil selama ini tampil sangat bagus di bawah mistar Liverpool.
Alisson hanya melakukan dua kali penyelamatan dari enam shots on target pemain Man City. Whoscored memberikan nilai 5.51 untuk performa buruk Alisson.
2 dari 5
Joe Gomez
Joe Gomez selama ini menjadi duet ideal bagi Virgil van Dijk di lini pertahanan Liverpool. Namun, di laga melawan Manchester City, bek timnas Inggris tersebut nampak begitu rapuh dan mudah ditembus.
Whoscored memberikan nilai 5.01 untuk aksi Joe Gomez di laga melawan Man City. Dia bertanggung jawab pada dua dua gol pertama Man City ke gawang Liverpool.
Joe Gomez akhirnya ditarik keluar pada awal babak pertama. Posisinya digantikan Chamberlain yang juga tak bermain bagus. Bagi Joe Gomez, ini adalah kekalahan pertama yang dialami di Premier League 2019/2020 saat dia berduet dengan Van Dijk.
3 dari 5
Georginio Wijnaldum
Georginio Wijnaldum biasanya menjadi motor penggerak di lini tengah Liverpool. Gelandang asal Belanda ini punya mobilitas tinggi dan bisa menyeimbangkan permainan, baik dari sisi menyerang dan bertahan.
Namun, di laga melawan Liverpool, Georginio Wijnaldum tidak banyak terlibat dalam permainan. Wijnaldum kemudian digantikan Naby Keita pada menit ke-62.
Selama berada di atas lapangan, Gini Wijnaldum hanya melepaskan 25 umpan saja. Jumlah itu bahkan kalah dari kiper Man City yakni Ederson yang melepas 43 umpan. Whoscored memberi nilai 5.95 untuk Wijnaldum.
4 dari 5
Sadio Mane
Bukan malam yang indah bagi Sadio Mane. Dia nampak kesulitan menembus pertahanan Man City yang dikawal Klye Walker. Sadio Mane hanya mampu melepaskan dua shots saja dan tidak ada yang mengenai sasaran.
Whoscored memberi nilai 5.87 untuk aksi Sadio Mane di laga melawan Man City. Pemain asal Senegal itu dinilai tidak memberi kontribusi yang signifikan bagi Liverpool.
Selain itu, Sadio Mane juga melewatkan satu peluang bagus di babak pertama lewat sundulan. Performa Sadio Mane pun tidak lebih baik di babak kedua di mana dia sering kehilangan bola.
5 dari 5
Andrew Robertson
Serangan dari bek sayap selama ini acap menjadi andalan Liverpool. Akan tetapi, di laga melawan Man City, hal tersebut tidak muncul. Secara khusus, performa Andrew Robertson layak disorot.
Whoscored memberikan nilai 5.62 untuk aksi Andrew Robertson. Pemain asal Skotlandia dinilai terlalu sering berada di posisi yang salah, khususnya pada proses gol ketiga Man City.
Robertson nampaknya terlalu larut dalam pesta juara Liverpool. Apalagi, dia sempat meminta libur dua hari pada Jurgen Klopp untuk bisa menikmati momen juara yang diraih The Reds.
Inter Milan RESMI Amankan Achraf Hakimi Hingga 2025
Inter Milan RESMI Amankan Achraf Hakimi Hingga 2025 – Inter Milan RESMI amankan jasa Achraf Hakimi dari Real Madrid hingga 30 Juni 2025.
Pemain internasional Maroko yang lahir di Madrid itu dipinjamkan ke Borussia Dortmund selama musim 2019/20, di mana kontrak peminjamannya telah berakhir 30 Juni. Sementara kontraknya dengan Madrid juga berakhir pada hari yang sama.
Real Madrid sebelumnya telah mencapai kesepakatan dengan Inter untuk transfer Achraf seharga 40 Juta Euro (sekitar Rp 646 Milyar), plus potensi tambahan 5 Juta Euro atau sekitar Rp 81 Milyar. Achraf pun teken kontrak lima tahun yang berjalan hingga 2025 kunjungi Agen Judi Bola Online Terpercaya.
Pemain sayap berusia 21 tahun ini telah lakoni musim yang sangat mengesankan bersama Dortmund, terutama dilihat dari koleksi golnya. Achraf telah bukukan sembilan gol di sepanjang musim di klub Bundesliga tersebut, yakni lima gol di Bundesliga dan empat gol lainnya di Liga Champions.
Diungkapkan Sport, bagi jebolan akademi Castilla tersebut, ini akan menjadi pengalaman pertama Achraf di sepakbola Italia. Ia sebelumnya hanya bermain untuk tim muda Real Madrid dan tinggal di Dortmund merupakan petualangan pertamanya di luar sepak bola Spanyol.
Pemain baru Inter Milan itu memulai debutnya di tim utama Real Madrid pada Oktober 2017, saat raksasa Spanyol itu bertemu Espanyol, dan di bawah asuhan pelatih Zinedine Zidane.
Kabar mengenai ketertarikan Inter pada Achraf sudah terdengar sejak pertengahan bulan lalu. Apalagi ia tampil mengesankan selama menjadi pemain pinjaman Dortmund, dan kerap menjadi penyuplai bola yang piawai bagi rekan-rekan satu timnya. Ia juga berhasil bermain bagus sebagai pemain lini belakang di Signal Iduna Park.
Dengan penampilan yang luar biasa di Liga Jerman dan Liga Champions, Inter Milan bersemangat untuk lakukan negosiasi dengan Madrid selaku klub induknya. Nerazzurri berusaha untuk bergerak secepat mungkin, karena Achraf juga diminati Juventus.
Apakah mereka mampu mengalahkan pemain Colchester
Apakah mereka mampu mengalahkan pemain Colchester – Exeter Matt Jay, yang menggantikan Lee Martin yang berpengalaman setelah 36 menit, memukul sisi jaring dengan tendangan bebas babak kedua, sementara di ujung lainnya Frank Nouble memiliki sepasang peluang yang diblokir secara berurutan dengan 15 menit tersisa.
Permainan ini merupakan pertandingan play-off pertama Colchester selama lebih dari 22 tahun – mereka terakhir tampil di dalamnya ketika mereka mengalahkan tetangga terdekat Exeter Torquay 1-0 di Wembley lama untuk memenangkan promosi dari level ini pada 1998.
Manajer Colchester John McGreal: “Saya bangga dengan apa yang telah kami capai dalam dua minggu sejak kembali dari kuncian kunjungi beringinbola.
McGreal pada Cohen Bramall: “Itu adalah tendangan bebas yang brilian. Itu adalah teknik yang hebat oleh Cohen untuk tujuan dan itu adalah sesuatu yang ia kerjakan dalam pelatihan.
“Itu yang bisa dia lakukan dan dia menunjukkan bahwa dia bisa melakukan itu untuk kita. Dia juga memainkan peran besar dalam membela Randall Williams.”
Bos Exeter, Matt Taylor: “Kami hanya tidak mampu melakukannya dan mengakui bahwa set-piece itu mengecewakan.
“Saya sebenarnya senang dengan struktur dan sikap kami – kami harus meningkatkan kepemilikan, kami mendapat posisi yang sangat bagus. Itu mungkin permainan yang sedikit kurang berkualitas di daerah menyerang, tetapi dua tim yang jujur dan dua yang sangat baik tim-terorganisir defensif.
“Kami mendapat posisi, kami mendapat peluang untuk menggunakan bola, kami hanya tidak cukup apik atau cukup bagus dalam kepemilikan. Pemain menyerang kami melepaskan kaus kaki mereka, tetapi sangat jarang mereka mampu mengalahkan pemain Colchester hari ini.”
Gagal di Juventus, Cristiano Ronaldo Sudah Rencanakan Pensiun
Gagal di Juventus, Cristiano Ronaldo Sudah Rencanakan Pensiun – Cristiano Ronaldo disebut memiliki rencana untuk pensiun pasca Juventus dikalahkan Napoli di Coppa Italia. Kegagalan Cristiano Ronaldo bersama raksasa Serie A Liga Italia, Juventus di babak final Coppa Italia, Kamis (18/06/20), cenderung mengejutkan. Dirinya pun sudah siap pensiun dengan pindah ke Amerika Serikat.
Pertandingan puncak lawan Napoli di Stadion Olimpico, Roma ini tergolong alot. Juventus yang sejatinya lebih condong lakukan serangan penuh tak berdaya kala Partenopei justru lebih banyak main bertahan, hingga full time skor imbang tetap 0-0.
Ketika memasuki babak penalti, Ronaldo tak dimasukan sebagai salah satu eksekutor setelah kegagalannya di leg kedua semifinal Coppa Italia kontra AC Milan beberapa hari lalu. Alih-alih menang, Juventus malah takluk 2-4 setelah Paulo Dybala dan Danilo gagal ceploskan bola ke gawang Napoli. Info lengkap kunjungi judi bola
Baca Juga Hasil Pertandingan Final Coppa Italia: Napoli Bekap Juventus Lewat Adu Penalti
Baca Juga Real Madrid Rindukan Cristiano Ronaldo, Tanda Bakal Balikan?
Kegagalan Ronaldo hadiahkan satu trofi ini lantas membuat banyak spekulasi bermunculan jika dirinya akan gantung sepatu. Hal ini pun dibenarkan oleh mantan rekannya kala bela Manchester United, Nani, yang menyebut CR7 akan pindah ke AS dan gabung Major League Soccer (MLS).
“Beberapa tahun lalu, dia (Ronaldo) bilang ke saya jika mungkin akan mengakhiri karier main di Amerika Serikat. Tidak secara 100 persen, tapi ini masih kemungkinan dan memang benar adanya,” ucap Nani dilansir laman berita IB Times.
Pendapat Ronaldo ini muncul setelah melihat Nani yang terlihat bahagia di raksasa MLS, Orlando City. Mengingat bintang asal Portugal ini kian mengecewakan di Juventus, bukan tidak mungkin spekulasi ini akan benar-benar menjadi kenyataan nantinya.
Baca Juga Alasan Ini Buat Cristiano Ronaldo Lebih Baik dari Lionel Messi
Baca Juga Juventus dan Inter Rebutan Sandro Tonali, Brescia Ogah Barter Pemain
Apalagi kekalahan di final Coppa Italia ini masuk catatan buruk setelah sebelumnya gagal bantu Juventus di gelaran Supercoppa Italiana. Tak heran kini yang tersisa bagi Ronaldo ialah membantu Si Nyonya Tua menangi Serie A Liga Italia dengan cara membuat klubnya itu bertahan di puncak klasemen.
Menjalani pertandingan yang dijadwalkan lawan Bologna, Selasa (23/06/20), Juventus harus bisa pertahankan konsistensi untuk menang jika tak mau disalip oleh Lazio dalam jumlah poin. Jika mungkin Serie A Liga Italia juga kandas, seperti kata Nani, Ronaldo mungkin akan pilih MLS sebagai pelarian akhir.